Makassar, Sejumlah siswa dari tiga sekolah dasar di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kejadian ini langsung ditindaklanjuti oleh pihak terkait untuk memastikan penyebabnya.
Kronologi Kejadian
Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr. Nilal Fauziah, menyampaikan bahwa tim medis telah diterjunkan ke tiga sekolah yang terdampak, yaitu SD Kapunrengan, SD Bonto Ba’do, dan SD Lengkese. Berdasarkan laporan awal, sebanyak 10 siswa dari SD Kapunrengan, 1 siswa dari SD Bonto Ba’do, dan 1 siswa dari SD Lengkese mengalami gejala mual dan pusing setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Menurut Nilal, menu MBG yang dikonsumsi oleh para siswa terdiri dari nasi, ikan, tahu, sayur, dan pisang. Namun, karena jumlah siswa yang terdampak relatif kecil dibandingkan total penerima makanan sebanyak 97 orang, pihaknya belum dapat memastikan apakah keracunan ini benar-benar disebabkan oleh makanan tersebut.
“Korban tidak massal, jadi kami belum bisa memastikan apakah ini berasal dari sumber makanan atau ada faktor lain, seperti air minum yang dibawa dari rumah,” ujar Nilal.
Tindakan Pemerintah dan Langkah Pencegahan
Sebagai respons terhadap kejadian ini, Dinas Kesehatan Takalar telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium kesehatan guna mengetahui penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut. Hingga hasil laboratorium keluar, pihaknya belum dapat menyimpulkan sumber pasti dari kejadian ini.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Muhammad Hasbi, meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menangani kejadian ini dengan serius dan tetap berkomitmen pada program Makan Bergizi Gratis demi meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak.
“Kami yakinkan bahwa program ini bertujuan baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita. Kami juga akan memastikan bahwa setiap aspek keamanan pangan dalam program ini diperiksa dengan ketat,” ujar Hasbi.
Kesimpulan
Dugaan keracunan makanan yang dialami siswa di tiga SD di Takalar menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Meski belum ada kepastian mengenai sumber keracunan, pihak berwenang telah mengambil langkah cepat dengan melakukan investigasi dan uji laboratorium.
Program Makan Bergizi Gratis tetap menjadi inisiatif penting dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di daerah tersebut. Dengan penerapan pengawasan yang lebih ketat, diharapkan insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang, sehingga manfaat dari program ini tetap bisa dirasakan oleh masyarakat tanpa kekhawatiran.