Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), di Kota Bandung. Penggeledahan tersebut dilakukan dalam rangka penyelidikan dugaan korupsi yang berkaitan dengan dana iklan Bank BJB.
Golkar: Kasus Ini Masalah Pribadi RK
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir, menegaskan bahwa kasus dugaan korupsi yang menyeret nama RK tidak berkaitan dengan partai. Menurutnya, RK saat ini masih tergolong sebagai kader baru di Partai Golkar, sehingga perkara ini murni masalah pribadi.
“Yang pasti ini masalah pribadi yang bersangkutan, tidak ada sangkut paut dengan Partai Golkar,” ujar Adies di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/3).
Meskipun demikian, Adies mengaku pihaknya akan melakukan komunikasi dengan RK untuk meminta penjelasan terkait kasus ini. Ia menekankan bahwa kasus ini terjadi saat RK masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, sebelum bergabung dengan Golkar.
“Kami nanti coba berkoordinasi dan akan menanyakan kepada yang bersangkutan terkait dengan apa yang menjadi dasar penggeledahan di rumah beliau,” tambahnya.
KPK: RK Masih Berstatus Saksi
Ketua KPK, Setyo Budianto, mengonfirmasi bahwa RK saat ini masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini. KPK telah menyita sejumlah dokumen dari rumah RK, namun status hukumnya masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
“Saya kembalikan kepada penyidik, itu urusan teknis mereka. Penyidik, Direktur Penyidikan, dan Kasatgas yang akan menentukan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Setyo.
Setyo juga menjelaskan bahwa kasus dugaan korupsi ini terkait dengan penempatan dana iklan Bank BJB di beberapa media massa. Diduga terjadi praktik penggelembungan anggaran (mark up) yang menyebabkan kerugian negara.
Lima Orang Sudah Ditetapkan Sebagai Tersangka
Dalam perkembangan penyelidikan, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Namun, identitas mereka belum diumumkan secara resmi kepada publik. KPK berencana menggelar konferensi pers dalam waktu dekat untuk mengungkap konstruksi kasus serta peran masing-masing tersangka.
“Kami akan sampaikan lebih lanjut dalam konferensi pers pada Kamis atau Jumat pekan ini,” kata Setyo.
Implikasi Kasus Terhadap RK dan Golkar
Meskipun RK belum ditetapkan sebagai tersangka, penggeledahan rumahnya menambah sorotan terhadap kasus ini. Sebagai figur publik dan kader baru Golkar, RK diharapkan dapat memberikan klarifikasi yang lebih jelas mengenai keterlibatannya. Sementara itu, Partai Golkar berupaya menjaga jarak dari kasus ini, menegaskan bahwa dugaan korupsi ini bukanlah bagian dari kebijakan partai.
Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, masyarakat menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dugaan korupsi ini, termasuk kemungkinan pemanggilan RK untuk diperiksa lebih lanjut oleh KPK.