Yamaha Respons PPN 12% dan Opsen: Dukungan Pemerintah untuk Industri Otomotif Tetap Diharapkan

Bogor, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyambut tahun 2025 dengan optimisme meski menghadapi tantangan terkait kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% dan opsen kendaraan. Senior Director Marketing YIMM, Sutarya, mengungkapkan keyakinannya bahwa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan mendukung kelangsungan industri otomotif, terutama sepeda motor.

“Kita tetap semangat. Yakin saja presiden baru pasti tidak diam. PPN 12% alhamdulillah hanya untuk yang mahal, opsen meski ada penundaan, mudah-mudahan bisa dievaluasi lebih baik karena sepeda motor adalah motor rakyat. Kalau terlalu mahal, kasihan,” ujar Sutarya dalam acara di Bogor, Rabu (15/1).

PPN 12% Tidak Berlaku untuk Motor Rakyat

Penerapan PPN 12% yang mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2025 hanya dikenakan pada kendaraan yang sebelumnya sudah dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Artinya, model sepeda motor di bawah 250 cc seperti Yamaha Mio, Freego, Fazzio, Grand Filano, Aerox, Nmax, Xmax, hingga R25 dan MT25 tidak terdampak oleh kebijakan ini.

Sementara itu, opsen kendaraan, yakni pajak tambahan untuk kabupaten atau kota, saat ini mengalami penundaan di beberapa wilayah, termasuk Pulau Jawa. Menurut Kementerian Perindustrian, terdapat 25 provinsi yang telah memberikan relaksasi opsen, meski hanya untuk jangka waktu tertentu.

Keyakinan terhadap Pemerintah Baru

Sutarya menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung industri otomotif nasional. Ia berharap kebijakan pajak baru dapat dievaluasi dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan pelaku industri.

“Pemerintah pasti akan melindungi industri, membantu industri otomotif,” imbuhnya.

Sebagai salah satu pemimpin pasar di sektor sepeda motor, Yamaha Indonesia terus memprioritaskan kendaraan-kendaraan yang terjangkau bagi masyarakat luas. Dengan fokus pada segmen “motor rakyat,” perusahaan tetap optimis mempertahankan target penjualan di tengah dinamika kebijakan pajak baru.

Baca juga :  Aplikasi Jagat Belum Terdaftar PSE, Komdigi Akan Bertemu Besok

Komitmen untuk Inovasi dan Pertumbuhan

Selain beradaptasi dengan kebijakan fiskal, Yamaha juga terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Model terbaru seperti Yamaha Aerox Turbo telah diluncurkan sebagai bagian dari strategi menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar domestik.

Dukungan dari pemerintah melalui kebijakan yang berpihak pada industri menjadi kunci penting untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, Yamaha percaya bahwa sektor otomotif Indonesia akan terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat.

Pemerintah Siapkan Aturan Baru untuk Pembatasan Usia Pengguna Media Sosial

BKPM Klaim Investasi Otomotif dalam 5 Tahun Mencapai Rp31,7 Triliun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *